I have spent almost my entire life in Depok..
I was born in Depok, grow in Depok, then spent 6 years in SDN Mekarjaya IX, 3 years in SMPN 4, 3 years in SMUN 1 and 4 years in Universitas Indonesia, those many years were spent in Depok. And then for almost 4 years, I have been working in Pemerintah Kota Depok.
I met my soulmate in Depok, then married in Depok, gave birth to my prince and princess in Depok, they grow up in Depok, many things, many stories of my life happened in Depok.
and today..
My beloved city has his birthday celebrated... 10 years old...
People (including my self) said Depok so crowded, dismanaged in many sector, etc. I agreed, but thats the challenge, lets ask our selves, what have we done, what have we contribute to make this city much better in future years. My answer is I've done nothing... not yet... hopefully there will be something I could give..
This city is growing and growing, lets be part of it, start the movement to make Depok a better place to live in.. starting from ourselves... from small thing, the simpliest thing you tink you can do...
Love you DEPOK
Monday, 27 April 2009
Tuesday, 7 April 2009
Sewindu
April 6th, eight years ago..., one historical date of Kurniawan's Family. Eight years, i've been together with one man named Yudhi Kurniawan..
He is definitely not a mirror of me, but he absolutely complete me...
Not such a romantic guy, but it doesnt matter coz i'm not such a romantic person too..
Whatever, hope there will be another eight year and then another eight year... and another... till death do us part...
Amin
Ps. masih tetep ditunggu dinnernya loh...
He is definitely not a mirror of me, but he absolutely complete me...
Not such a romantic guy, but it doesnt matter coz i'm not such a romantic person too..
Whatever, hope there will be another eight year and then another eight year... and another... till death do us part...
Amin
Ps. masih tetep ditunggu dinnernya loh...
Friday, 3 April 2009
Two Days After..
Hari ini, telah menginjak hari kedua setelah keluarga kami ditinggal pulang kampung oleh Mbak Iip untuk menikah. Siapakah Mba IIp?
Mba Iip itu dibilang saudara tapi tidak ada dalam "family tree", dibilang bukan saudara tapi sudah seperti saudara. Kurang lebih 3 tahun 4 bulan kebersamaannya bersama keluarga kami, susah senang dirasakan sama-sama. Mbanya anak-anak ini melewatkan lebih banyak waktu dengan Alif dan Caca dibanding kami sebagai orangtuanya. Itulah mengapa saat pulang kerja maupun saat libur, waktu yang ada sebisa mungkin buat anak-anak, jangan sampai kalah donk dengan mbaknya. Alhamdulillah hasilnya di mata anak-anak, Bunda tetap nomor 1 ! (Hurray..)
Dari saat Alif baru mau makan kalau di bawa ke stasiun, dari Alif ngomong masih aa uu, dari Caca masih dalam kandungan, dari Caca masih oe oe , sampai sekarang Alif hampir lulus TK dan luar biasa pintar "bicara", sampai Caca bisa lari dan juara "tengilnya", Mba Iip selalu menjadi bagian dari banyak peristiwa.
Dengan segala kenangan baik yang kita miliki, semoga ikatan persaudaraan ini tetap ada walau terpisah jarak dan waktu. Semoga di Pekalongan sana, Mba Iip dapat membina keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah, dan punya "Alif" dan "Caca" sendiri.Dari saat Alif baru mau makan kalau di bawa ke stasiun, dari Alif ngomong masih aa uu, dari Caca masih dalam kandungan, dari Caca masih oe oe , sampai sekarang Alif hampir lulus TK dan luar biasa pintar "bicara", sampai Caca bisa lari dan juara "tengilnya", Mba Iip selalu menjadi bagian dari banyak peristiwa.
Amin...
Leader...
Ones once said:
Untuk menjadi pemimpin yang baik, orang tersebut harus bisa mengamalkan apa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu
"ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI"
yang bermakana
"Didepan memberi teladan, ditengah memberi bimbingan, dan dibelakang memberi dorongan"
Untuk menjadi renungan bagi pemimpin di dalam dan sekitar diri kita dalam segala aspek kehidupan...
Masing-masing dari kita adalah pemimpin, minimal bagi diri sendiri ...
Semoga kita dapat menjadi pemimpin yang arif, tidak membuat kebijakan yang esmena-mena, dan tidak berlaku zhalim pada yang kita pimpin...
Untuk menjadi pemimpin yang baik, orang tersebut harus bisa mengamalkan apa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu
"ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI"
yang bermakana
"Didepan memberi teladan, ditengah memberi bimbingan, dan dibelakang memberi dorongan"
Untuk menjadi renungan bagi pemimpin di dalam dan sekitar diri kita dalam segala aspek kehidupan...
Masing-masing dari kita adalah pemimpin, minimal bagi diri sendiri ...
Semoga kita dapat menjadi pemimpin yang arif, tidak membuat kebijakan yang esmena-mena, dan tidak berlaku zhalim pada yang kita pimpin...
Subscribe to:
Posts (Atom)