Thursday, 25 March 2010

Yahoo + Plurk Emoticon pada Postingan Blogspot

Bagi yang senang bermain di jejaring sosial Plurk pasti tidak asing lagi dengan berbagai emoticon seperti ini
Devil Lv 2 Teaser Big Eyes Funky Dance Idiot Lonely Scenic Hassle Panic OK OK Yahoo Crying Banana Pirates Beer Orange Beer Red Macho Bang Bang Big Boss

Nah, saat saya blogwalking ke blog para blogger yang lebih senior, saya menemukan kalau emoticon ini dapat dipakai pada postingan di blog mereka.. wuiihhh jelas saya ngiler.. Setelah ngubek2 mbah google tanpa hasil yang memuaskan ditambah aktivitas harian yang kian padat (alesan), saya hentikan pencarian ini selama berbulan2.

Akhirnya pada suatu malam mendung di suatu hotel di Bandung dengan hotspotnya yang putus sambung saya menemukan blognya seorang roby yang dengan baik hatinya (sebelumnya saya juga sempat terjebak macet di blognya bung willy) berbagi kesenangan bermain2 dengan emoticon. Berikut kutipan langkah-langkahnya:
  1. Browser yg dipakai harus Mozilla Firefox
  2. Pakai add-on greasemonkey, diadd dan diinstall dulu ya... trs direstart firefox setelah install greasemonkey nya
  3. Klik kanan gambar di pojok paling bawah sebelah kanan halaman firefox anda, dan centang tulisan "Enabled"
  4. Berikutnya klik script ini lalu install, yup... script udah terintegrasi dengan add-on nya.
  5. Sekarang anda login ke account blogger anda, cobalah untuk posting blog baru dan pilihlah "compose" (udah keliatan kan emoticon2 itu... Yahoo)
  6. anda telah berhasil Applause
Selamat mencoba... Cozy

Wednesday, 24 March 2010

My Favorit Picture..

Sore tadi, saya dan beberapa rekan kerja secara tiba2 didaulat menjadi juri untuk latihan menilai layak atau tidaknya suatu foto hasil jepretan teman2 tim peliput untuk ditayangkan di website organisasi. kriteria penilaian antara lain dari sisi teknis seperti resolusi, pencahayaan, fokus, dsb, dari sisi kandungan berita apakah memenuhi 5W dan 1 H, dan dari sisi penceritaan seperti ekspresi, suasana dsb. Sehubungan tim penilai amatiran, maka hasil sama sekali tidak dapat dipercaya, tapi intinya penilaian juri tidak dapat diganggu gugat...lmao

Saya sendiri punya satu foto favorit hasil suatu peliputan yang pernah saya ikuti. Foto ini saya ambil pada acara Nikah Massal yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok pada awal tahun ini. Hasil foto ini amatiran sekali, baik secara teknis maupun kandungan berita, tapi pemeran utama foto ini mampu membuat saya jatuh hati.

Coba lihat rona bahagia yang terpancar malu-malu dari wajah pasangan ini setelah pernikahan mereka diakui sah secara hukum di Pengadilan Agama Depok dengan Mas Kawin yang hanya senilai Rp.1000,- . Pasangan ini telah menikah (sah secara agama) puluhan tahun silam, namun karena keterbatasan yang mereka miliki , buku nikah baru mereka miliki hari itu. Dalam usia mereka, masih bisa saya rasakan pancaran rasa cinta yang dalam terhadap pasangan.. *semoga saya dan pasanganpun nanti demikian* Heart

Monday, 22 March 2010

Pengalaman Buruk Kali Kedua pada Resepsi Gedung

Siang tadi saya dan keluarga menghadiri resepsi pernikahan anak seorang rekan kerja suami. Seperti normalnya resepsi pernikahan yang diadakan di Gedung, waktu yang tercantum di undangan adalah dari Pk 11.00 WIB s.d Pk 14.00 WIB. Sehubungan dengan satu dan lain hal (ribet bebenah belanjaan seminggu dari pasar) kami baru bisa sampai di tempat acara kurang lebih Pk 13.00 WIB. Berhubung hadir berbekal perut kosong, jadilah setelah bersalaman dengan mempelai dan sang mpunya hajat kami langsung menuju meja prasmanan dengan penuh semangat Hungry. Tapi ternyata.. selagi kami mengambil menu yang tersaji, para pramusaji dan teman2nya sudah mulai membereskan gubug2an, meja, dekorasi, dan yang lainnya. Semangat makan langsung mengendur, brasa dikejar2 dan diusir secara halus Annoyed (padahal itu masih kurang satu jam sebelum acara selesai).

Memang kami yang datang terlambat, tapi ah rasanya kurang toto kromo sekali.. Idiot Secara pribadi saya lebih senang menghadiri resepsi yang diadakan di rumah, walau yang paling sederhana sekalipun. Selain lebih terasa kekeluargaannya, keunggulan resepsi di rumah antara lain kita jadi tahu tempat tinggal sang mpunya hajat, tidak ada ceritanya standing party, tidak ada batasan waktu jadi bisa ngobrol lama (seringkali resepsi pernikahan kawan kan jadi ajang reuni), lebih fleksibel atur waktu kedatangan (terkadang ada aral di luar kehendak kita, seperti hujan dsb), dan yang terpenting datang jam berapapun pasti makanan masih tersedia.. mmm haha..

Our Birthday