Hari ini Protecal Bone Clinic (tidak bermaksud promosi) yang merupakan program sosial pengecekan dan konsultansi kesehatan tulang GRATIS di 100 kota se-Indonesia, hadir di kantor saya. Teriming2i kata gratis, dengan segera saya dan teman2 ikut melakukan pemeriksaan tersebut. Hasil pemeriksaan massa tulang dengan menggunakan alat densitometri beragam, ada yang masuk kategori normal, osteopenia, atau osteoporosis sesuai nilai T-score masing-masing. T-score adalah selisih nilai BMD (Bone Mineral Density) sesorang dengan nilai BMD normal. Saya sendiri mendapat T-score -1,5 yang masuk kategori osteopenia, hiks sedihnya..
Sedikit gambaran dari hasil obrolan dengan dr. Septira, osteoporosis adalah penyakit yang dicirikan oleh rendahnya massa tulang dan kemunduran struktural jaringan tulang, yang menyebabkan kerapuhan tulang. Bila tidak dicegah atau bila tidak ditangani, proses pengeroposan akan terus berlanjut sampai tulang menjadi patah dan penderitanya mengalami kesakitan dalam melakukan pergerakan anggota tubuhnya. Patah tulang ini umumnya akan terjadi pada tulang belakang, tulang panggul, dan pergelangan tangan. Penyakit ini sering disebut sebagai silent desease karena datangnya diam-diam tanpa gejala atau keluhan, biasanya baru disadari saat keadaan sudah parah.
Faktor resiko osteoporosis:
- Wanita, resiko osteoporosis pada wanita lebih tinggi daripada pria karena umumnya massa tulangnya lebih kecil dan proses menopause pada Wanita
- Usia, resiko osteoporosis meningkat 1-2 kali setiap bertambah usia 10 tahun (semakin bertambah usia, kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium berkurang)
- Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
- Ras Asia dan Kaukasia beresiko tinggi untuk mengalami osteoporosis daripada ras Afrika
- Genetik, riwayat osteoporosis atau patah tulang di usia lebih dari 50 tahun pada keluarga
- Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit hati, dan ginjal,
- Asupan kalsium dan vitamin D yang kurang
- Penggunaan obat-obatan seperti steroid, obat anti kejang (Phenobarbital dan; Phenytoin), antasida yang mengandung aluminium, metotreksat, siklosporin A karena menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang dalam jumlah banyak.
Proses pembentukan dan penimbunan sel-sel tulang sampai tercapai kepadatan maksimal berjalan paling efisien sampai umur kita mencapai 30 tahun. Semakin tua usia kita, semakin sedikit jaringan tulang yang dibuat. Padahal, di usia tersebut, jaringan tulang yang hilang semakin banyak. Penelitian memperlihatkan bahwa sesudah usia mencapai 40 tahun, kita semua akan kehilangan tulang sebesar setengah persen setiap tahunnya. Pada wanita dalam masa pascamenopause, keseimbangan kalsium menjadi negatif dengan tingkat 2 kali lipat dibanding sebelum menopause.
Faktor hormonal menjadi sebab mengapa wanita dalam masa pascamenopause mempunyai resiko lebih besar untuk menderita osteoporosis. Pada masa menopause, terjadi penurunan kadar hormon estrogen. Estrogen memang merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencegah hilangnya kalsium tulang. Selain itu, estrogen juga merangsang aktivitas osteoblas (fungsi pembentukan) serta menghambat kerja hormon paratiroid dalam merangsang osteoklas (fungsi penghancuran).
Estrogen memperlambat atau bahkan menghambat hilangnya massa tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran cerna. Dengan demikian, kadar kalsium darah yang normal dapat dipertahankan. Semakin tinggi kadar kalsium di dalam darah, semakin kecil kemungkinan hilangnya kalsium dari tulang (untuk menggantikan kalsium darah). Penurunan kadar estrogen yang terjadi pada masa pascamenopause membawa dampak pada percepatan hilangnya jaringan tulang. Resiko osteoporosis lebih meningkat lagi pada mereka yang mengalami menopause dini (pada usia kurang dari 45 tahun).
Pada pria, hormon testosteron melakukan fungsi yang serupa dalam hal membantu penyerapan kalsium. Bedanya, pria tidak pernah mencapai usia tertentu dimana testis berhenti memproduksi testosteron. Dengan demikian, pria tidak begitu mudah mengalami osteoporosis dibanding wanita.
Pencegahan Osteoporosis:
- Asupan kalsium cukup
- Paparan sinar UV B matahari (pagi sebelum pukul 9 dan sore setelah pukul 3)
- Melakukan olah raga rutin (minimal berjalan kaki 2 kali seminggu selama 30 menit)
- Gaya hidup sehat
- Hindari obat-obatan tertentu; kortikosteroid,
huwaaa takottt
ReplyDeletesayah gasuka minum susu kalsium2 ituh, jarang olahraga, makanan banyak beli diluar, jarang masak sendiri, huuhu..
trus trus, berjalan 30 menit? hmm.. paling itu dowang yg bisa dilakukan, tapi jarang juga siy, dari tempat angkot ke kantor 15 menit nyampe :|
huff.. mang susah kalo mw sehat yak bun *sigh*
makin kesini gaya hidup memang makin gak sehat ya.. mulai dijaga aja, palagi buat perempuan kalo dah hamil menyusui butuh kalsium jor2an..
ReplyDeletewaaa... informatif sekali. Makasih sudah share tulisan kayak gini...
ReplyDeleteke kantor saia kapan bu??
ReplyDeletealhamdulilah, wwww.bundanur.blogspot.com (bundaku) selalu menyediakan susu bagi keluarganya tiap pagi..
terasa loh perbedaannya dengan temanku yang tidak pernah minum susu.
eia.. kapan nih mampir dkantor aNie
@mba May: makasi mba.. masih harus banyak belajar ke mba may.. (worship)
ReplyDelete@Anie: emang kantornya dimana?? mm.. mau dikunjungi aku apa si protecal??
ReplyDeletewah, tks banget tulisannya ya, Piecha, informatif banget.
ReplyDeletetfs ! ;-)
infonya bermanfaat. nice posting.
ReplyDeletesalam
Posting keren. Mantap.
ReplyDeletesalam
Perlu segera memberi tahu bunda ....
ReplyDelete