

Faktor resiko osteoporosis:
- Wanita, resiko osteoporosis pada wanita lebih tinggi daripada pria karena umumnya massa tulangnya lebih kecil dan proses menopause pada Wanita
- Usia, resiko osteoporosis meningkat 1-2 kali setiap bertambah usia 10 tahun (semakin bertambah usia, kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium berkurang)
- Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
- Ras Asia dan Kaukasia beresiko tinggi untuk mengalami osteoporosis daripada ras Afrika
- Genetik, riwayat osteoporosis atau patah tulang di usia lebih dari 50 tahun pada keluarga
- Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit hati, dan ginjal,
- Asupan kalsium dan vitamin D yang kurang
- Penggunaan obat-obatan seperti steroid, obat anti kejang (Phenobarbital dan; Phenytoin), antasida yang mengandung aluminium, metotreksat, siklosporin A karena menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang dalam jumlah banyak.

Faktor hormonal menjadi sebab mengapa wanita dalam masa pascamenopause mempunyai resiko lebih besar untuk menderita osteoporosis. Pada masa menopause, terjadi penurunan kadar hormon estrogen. Estrogen memang merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencegah hilangnya kalsium tulang. Selain itu, estrogen juga merangsang aktivitas osteoblas (fungsi pembentukan) serta menghambat kerja hormon paratiroid dalam merangsang osteoklas (fungsi penghancuran).
Estrogen memperlambat atau bahkan menghambat hilangnya massa tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran cerna. Dengan demikian, kadar kalsium darah yang normal dapat dipertahankan. Semakin tinggi kadar kalsium di dalam darah, semakin kecil kemungkinan hilangnya kalsium dari tulang (untuk menggantikan kalsium darah). Penurunan kadar estrogen yang terjadi pada masa pascamenopause membawa dampak pada percepatan hilangnya jaringan tulang. Resiko osteoporosis lebih meningkat lagi pada mereka yang mengalami menopause dini (pada usia kurang dari 45 tahun).
Pada pria, hormon testosteron melakukan fungsi yang serupa dalam hal membantu penyerapan kalsium. Bedanya, pria tidak pernah mencapai usia tertentu dimana testis berhenti memproduksi testosteron. Dengan demikian, pria tidak begitu mudah mengalami osteoporosis dibanding wanita.
Pencegahan Osteoporosis:
- Asupan kalsium cukup
- Paparan sinar UV B matahari (pagi sebelum pukul 9 dan sore setelah pukul 3)
- Melakukan olah raga rutin (minimal berjalan kaki 2 kali seminggu selama 30 menit)
- Gaya hidup sehat
- Hindari obat-obatan tertentu; kortikosteroid,


huwaaa takottt
ReplyDeletesayah gasuka minum susu kalsium2 ituh, jarang olahraga, makanan banyak beli diluar, jarang masak sendiri, huuhu..
trus trus, berjalan 30 menit? hmm.. paling itu dowang yg bisa dilakukan, tapi jarang juga siy, dari tempat angkot ke kantor 15 menit nyampe :|
huff.. mang susah kalo mw sehat yak bun *sigh*
makin kesini gaya hidup memang makin gak sehat ya.. mulai dijaga aja, palagi buat perempuan kalo dah hamil menyusui butuh kalsium jor2an..
ReplyDeletewaaa... informatif sekali. Makasih sudah share tulisan kayak gini...
ReplyDeleteke kantor saia kapan bu??
ReplyDeletealhamdulilah, wwww.bundanur.blogspot.com (bundaku) selalu menyediakan susu bagi keluarganya tiap pagi..
terasa loh perbedaannya dengan temanku yang tidak pernah minum susu.
eia.. kapan nih mampir dkantor aNie
@mba May: makasi mba.. masih harus banyak belajar ke mba may.. (worship)
ReplyDelete@Anie: emang kantornya dimana?? mm.. mau dikunjungi aku apa si protecal??
ReplyDeletewah, tks banget tulisannya ya, Piecha, informatif banget.
ReplyDeletetfs ! ;-)
infonya bermanfaat. nice posting.
ReplyDeletesalam
Posting keren. Mantap.
ReplyDeletesalam
Perlu segera memberi tahu bunda ....
ReplyDelete